#Liputan Khusus Advertorial Tokoh ISAD
Prof. Dr. H. Syamsul Rijal, B.A., M.Ag, adalah sosok yang perjalanan hidupnya mencerminkan ketekunan, ilmu, dan dedikasi tinggi terhadap dunia pendidikan Islam. Lahir di Perapat Hulu, Aceh Tenggara, pada 30 September 1963, beliau tumbuh dalam lingkungan yang menanamkan nilai-nilai keislaman dan keilmuan sejak dini. Anak dari pasangan Syamsuddin Sy., BA dan Halimah Ahmad ini tidak hanya dikenal sebagai akademisi, tetapi juga sebagai seorang pemikir dan pembina umat.
Pendidikan: Dari Dayah ke Akademisi
Syamsul Rijal memulai pendidikan formalnya di SD Negeri No. 1 Bambel dan melanjutkan ke PGAN 4 Tahun Kutacane serta MAN 1 Kutacane. Kecintaannya pada ilmu agama membawa dirinya untuk menimba ilmu di Ma’had al-Ulum al-Diniyyah al-Islamiyyah (MUDI) Mesjid Raya Samalanga pada tahun 1982, sebuah lembaga dayah yang telah melahirkan banyak ulama besar Aceh.
Setelah menamatkan pendidikan dasarnya, ia melanjutkan studi ke Fakultas Ushuluddin IAIN Ar-Raniry hingga meraih gelar sarjana pada 1987. Kegigihannya dalam menuntut ilmu tak berhenti di sana. Ia melanjutkan studi magister di kampus yang sama hingga meraih gelar M.Ag pada 1994, kemudian menyelesaikan pendidikan doktoralnya di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada 2006.
Sebagai santri yang tumbuh dalam tradisi keilmuan Islam klasik, Syamsul Rijal mampu menjembatani nilai-nilai pesantren dengan akademik modern. Hal ini membentuk cara berpikirnya yang kritis namun tetap berakar pada tradisi Islam.
Karier Akademik: Dari Dosen Hingga Guru Besar
Perjalanan kariernya di dunia akademik dimulai saat ia menjadi tenaga bakti di IAIN Ar-Raniry pada 1987. Dua tahun kemudian, ia diangkat menjadi CPNS dan resmi menjadi dosen di Fakultas Ushuluddin IAIN Ar-Raniry pada 1993. Kariernya terus menanjak, hingga dipercaya menjadi Ketua Jurusan Akidah & Filsafat pada 1999, kemudian menjabat sebagai Dekan Fakultas Ushuluddin selama dua periode, dari 2008 hingga 2014.
Dedikasinya terhadap dunia akademik membawanya ke posisi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Ar-Raniry pada 2014-2018. Pada titik ini, ia semakin mengukuhkan dirinya sebagai pemikir yang tak hanya aktif di dunia akademik tetapi juga di berbagai organisasi kemasyarakatan.
Sebagai seorang Guru Besar Ilmu Filsafat Islam, ia terus menghasilkan berbagai karya ilmiah dan buku yang menjadi rujukan dalam kajian pemikiran Islam. Beberapa karyanya yang berpengaruh antara lain Dinamika Pemikiran Islam di Aceh, Bersama al-Ghazali Memahami Filosofi Alam, serta kajian-kajian filosofis dan sosial lainnya yang telah dipublikasikan dalam jurnal nasional dan internasional.
Kiprah di Dunia Dayah dan ISAD Aceh
Keterlibatannya dalam dunia dayah tidak hanya berhenti sebagai alumni. Ia juga aktif membina dan mengembangkan pendidikan dayah melalui berbagai organisasi, salah satunya dengan menjadi Pembina Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh. ISAD Aceh merupakan wadah intelektual yang memperkuat kontribusi alumni dayah dalam berbagai sektor kehidupan, termasuk pendidikan, sosial, dan perluasan metode dakwah yang bervarian sesuai tuntutan zaman.
Selain itu, keterlibatannya dengan Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga tetap terjalin erat. Ia sering menjadi pengelola acara pada kajian-kajian berbasis diskusi ilmiah ala dayah, yakni bahtsul masail, terakhir yang iya pimpin acara, Rakor dan Mubahasah di asrama haji Banda Aceh, mengangkat tema “Revitalisasi Peran Majelis Tastafi dalam Menjaga Akidah dan Tradisi Ahlussunnah wal Jamaah” pada 2-3 Februari 2025. Jadi, keaktifanya baik di kalangan insan dayah maupun di forum akademik, sebagai bentuk komitmennya untuk terus menjaga dan mengembangkan keilmuan Islam berbasis dayah.
Pemikiran dan Kontribusi dalam Kajian Islam
Sebagai seorang akademisi yang memiliki latar belakang santri, Prof Syamsul Rijal selalu berusaha menghubungkan nilai-nilai tradisional Islam dengan tantangan dunia modern. Pemikirannya banyak membahas bagaimana filsafat Islam dapat digunakan sebagai alat analisis terhadap perkembangan sosial dan budaya di Indonesia.
Dalam beberapa seminar internasional, ia menyampaikan gagasan mengenai hubungan antara filsafat Islam dan kearifan lokal, serta bagaimana pesantren sebagai lembaga pendidikan tradisional dapat beradaptasi dengan zaman tanpa kehilangan identitasnya.
Dalam beberapa artikelnya, ia juga menyoroti pentingnya moderasi beragama dalam membangun masyarakat yang harmonis. Baginya, Islam harus menjadi agama yang mampu merangkul keberagaman dan menjadi solusi atas berbagai persoalan sosial.
Penghargaan dan Dedikasi Sosial
Atas dedikasi dan kontribusinya, Prof. Syamsul Rijal telah menerima berbagai penghargaan, termasuk Satya Lencana Karya Satya dari pemerintah serta berbagai penghargaan akademik dan sosial lainnya. Ia juga aktif dalam organisasi seperti Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Aceh, ICMI Orwil Aceh, serta Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh.
Selain itu, beliau juga aktif memberikan pelatihan dan workshop bagi para dosen dan mahasiswa di berbagai perguruan tinggi Islam. Ia sering diundang menjadi pembicara dalam forum ilmiah yang membahas peran Islam dalam kehidupan modern serta relevansi ajaran filsafat Islam dalam konteks saat ini.
Jejak Kehidupan, Dari Santri ke Guru Besar
Bagi Prof. Syamsul Rijal, perjalanan hidupnya adalah sebuah pembuktian bahwa pendidikan adalah kunci perubahan. Sejak kecil, ia sudah terbiasa dengan kehidupan pesantren yang mengajarkan kedisiplinan dan keuletan dalam belajar. Hal ini terbawa hingga masa dewasanya, di mana ia terus berupaya menyeimbangkan antara tradisi dan modernitas dalam dunia akademik.
Ia percaya bahwa ilmu bukan sekadar teori yang dipelajari di bangku kuliah dan ketika di dayah, tetapi juga harus menjadi amalan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, dalam banyak kesempatan, ia menekankan pentingnya mengamalkan ilmu untuk kemaslahatan umat.
Sebagai seorang pemimpin akademik, ia juga dikenal sebagai sosok yang dekat dengan mahasiswa dan kolega. Sikapnya yang rendah hati serta keterbukaannya dalam berdiskusi membuatnya dihormati oleh banyak pihak. Ia tidak hanya mengajar di kelas, tetapi juga sering mengajak mahasiswanya berdiskusi di luar jam perkuliahan untuk membahas berbagai isu kontemporer dalam Islam.
Warisan Keilmuan dan Masa Depan
Kini, di usianya yang matang, Prof. Syamsul Rijal terus mengabdikan diri dalam dunia akademik dan sosial. Ia terus menulis, mengajar, dan berkontribusi bagi pengembangan keilmuan Islam di Indonesia. Dengan berbagai pengalaman yang dimilikinya, ia berharap bisa terus menginspirasi generasi muda untuk mencintai ilmu dan berperan aktif dalam membangun peradaban Islam yang lebih maju.
Dalam perjalanan hidupnya, Prof. Syamsul Rijal bukan sekadar akademisi yang menghabiskan waktunya di kampus. Ia adalah seorang santri yang tetap membumi, pemikir yang terus menganalisis zaman, serta seorang pendidik yang tak henti membagikan ilmunya bagi generasi penerus. Kisah hidupnya menjadi bukti bahwa ilmu dan dedikasi bisa berjalan beriringan, membawa manfaat bagi umat dan bangsa.
Tulisan ini dipersembahkan oleh Tim Redaksi Advertorial DPP ISAD sebagai penghormatan atas dedikasi dan kiprah intelektual Prof. Dr. H. Syamsul Rijal, B.A., M.Ag dalam dunia Pendidikan Dayah, pemikiran Islam, dan pengabdian masyarakat.