#Liputan Khusus Advertorial Tokoh
Tgk. H. Umar Rafsanjani, Lc, MA lahir di Tanah Luas pada 8 Juni 1978, dan sejak itu telah menapaki jalan keilmuan serta keislaman dengan penuh dedikasi. Sejak kecil, ia telah tumbuh dalam lingkungan sederhana yang kaya nilai keagamaan, di mana setiap pelajaran yang diterima seakan menjadi pijakan untuk membentuk jiwa yang penuh kasih dan tekad membangun umat. Kini, Tgk Umar telah menjadi sosok yang diakui sebagai ustaz, muballigh, dan pemimpin dalam berbagai organisasi keagamaan, menginspirasi banyak orang dengan karya dakwah yang mendalam serta gaya penyampaian yang mengalir dan menyentuh kalbu.
Perjalanan pendidikannya dimulai sejak di SDN 8 Pulo U, Tanah Luas, Aceh Utara. Di sanalah Tgk Umar pertama kali belajar mengenai dasar-dasar ilmu dan moral, menanam benih-benih kebaikan yang kemudian tumbuh seiring waktu. Semangat belajar yang telah ditanam sejak dini membawanya untuk menuntut ilmu di berbagai pesantren. Pada tahun 1991, ia melanjutkan pendidikannya di Pondok Pesantren Dayah Bustanul Arifin Sp. Dama, Tanah Pasir, Aceh Utara. Di lingkungan pesantren yang kental dengan tradisi, ia mendalami ilmu agama, disiplin, serta nilai-nilai keimanan yang menjadi fondasi dalam setiap langkah dakwahnya.
Setelah menimba ilmu dasar di pesantren, Tgk Umar melanjutkan pendidikan menengah di MTsN I Lhoksukon, Aceh Utara pada tahun 1993. Di sana, ia tidak hanya belajar tentang ilmu umum, melainkan juga semakin mendalami aspek spiritual yang mengajarkan arti pentingnya kejujuran dan kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari. Perjalanan spiritual dan akademisnya semakin diperkaya ketika ia kembali menapaki bangku pendidikan di Pondok Pesantren Dayah Darussalam Labuhan Haji, Aceh Selatan pada tahun 1995. Di sini, setiap doa yang dipanjatkan seakan menjadi jembatan yang menghubungkan antara dunia dan akhirat, meneguhkan keyakinannya untuk terus belajar dan mengabdi kepada agama.

Tahun 1998 membawa Tgk Umar ke Pondok Pesantren Dayah Bahrus Sa’adah/Darur Rahmah di Kuta Fajar, Aceh Selatan, di mana ia semakin mengasah kepekaan spiritual dan intelektualnya. Pada tahun 2001, ia melanjutkan pendidikan di Pondok Pesantren Dayah Budi Lamno, Aceh Barat/Aceh Jaya, dan di sinilah ia mulai merasakan betapa pentingnya perpaduan antara ilmu agama dan kehidupan nyata. Perpaduan tersebut kemudian semakin nyata ketika pada tahun 2003, Tgk Umar menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Dayah Darussalamah Alue Tampak Kaway XVI, Aceh Barat sekaligus menyelesaikan studi di MAS Alue Tampak/ MAN 1 Meulaboh. Di dua tempat yang berbeda itu, ia belajar mengintegrasikan teori keislaman dengan praktik dakwah, sehingga setiap ilmu yang didapat menjadi bekal untuk membimbing umat.
Menggapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi, Tgk Umar merantau ke mancanegara. Tahun 2004, ia menimba ilmu melalui Diploma III di Ma’had Al Ihsaniah, Manhal Simpang Ampat, Bukit Tambun, Pulau Pinang, Malaysia. Pengalaman belajar di tanah perantauan membuka cakrawala pemikiran, sehingga ia mampu melihat keberagaman serta keindahan peradaban Islam yang melintasi batas-batas geografis. Tak berhenti di situ, pada tahun 2005 ia menempuh pendidikan S1 di Universitas Al Azhar Mesir, yang telah lama dikenal sebagai pusat peradaban Islam. Di sana, Tgk Umar semakin mendalami ilmu-ilmu keagamaan serta sejarah peradaban Islam, memperkaya wawasan dan pemahamannya akan ajaran agama secara komprehensif.
Perjalanan akademis Tgk Umar terus berlanjut hingga meraih gelar S2. Pada tahun 2009, ia menuntaskan studi S2 di Universitas Az Zaitunah, Tunisia, sebuah perjalanan lintas benua yang tidak hanya menambah ilmu pengetahuan, tetapi juga memperkaya jiwa dengan pengalaman budaya yang beraneka ragam. Puncak dari pencariannya terjadi pada tahun 2014, ketika ia menamatkan pendidikan S2 di Universitas Sains Malaysia. Setiap gelar dan sertifikat yang diraihnya merupakan bukti nyata bahwa ilmu dan iman adalah dua aspek yang harus berjalan seiring, untuk menghasilkan karya dakwah yang tidak hanya mencerahkan pikiran, tetapi juga menyentuh hati.
Dalam kehidupan profesional, Tgk Umar kini aktif mengabdi di berbagai lembaga dan organisasi keagamaan. Sebagai pengasuh Pondok Pesantren Yatim & Dhu’afa Yayasan Dayah Mini Aceh, ia membuka kesempatan bagi generasi muda untuk menimba ilmu agama dengan cara yang menyenangkan dan aplikatif. Selain itu, perannya sebagai anggota Dewan Pengawas Syari’ah PT. LKMS Mahirah Mu’amalah Kota Banda Aceh dan Ketua Komisi C Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Banda Aceh menunjukkan betapa besar kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat kepada ia untuk menegakkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
Tidak hanya terbatas di ranah nasional, Tgk Umar juga diakui di kancah internasional sebagai pendakwah bertauliah di Pulau Pinang, Malaysia. Di sana, ia kerap mengunjungi berbagai komunitas Muslim dan menyampaikan khutbah yang penuh dengan inspirasi, pesan kedamaian, dan ajakan untuk selalu mencintai sesama. Gaya penyampaian ia yang lugas namun mendalam, seakan mengalir bagaikan aliran sungai yang menyejukkan, mampu membius setiap pendengar dan meninggalkan bekas yang tak terlupakan.
Kecintaannya pada dunia organisasi turut terlihat jelas melalui berbagai peran yang diembannya. Tgk Umar memimpin sebagai Ketua Majelis Tastafi Kota Banda Aceh, di mana ia mengarahkan berbagai program keagamaan yang bertujuan menguatkan ukhuwah dan meningkatkan kualitas spiritual umat. Keaktifannya dalam organisasi alumni seperti Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD Aceh) dan Ikatan Keluarga Alumni Timur Tengah (IKAT Aceh) menunjukkan komitmen ia untuk terus menghubungkan para pendakwah dan sarjana dalam satu wadah yang solid dan inspiratif. Di samping itu, peran ia sebagai Sekretaris Jenderal Rabithah Alumni Dayah Darussalam (Radad Aceh) dan Rabithah Alumni Dayah Budi (RAB) semakin mengukuhkan posisi ia sebagai figur sentral dalam dunia pesantren dan dakwah.
Dalam setiap tugas dan peran yang diembannya, Tgk Umar senantiasa menunjukkan sikap rendah hati, ketegasan, dan penuh kasih sayang. Ia percaya bahwa setiap insan memiliki potensi untuk berkembang asalkan dibimbing dengan benar. Dengan cara penyampaian yang khas, ia mengajak setiap pendengarnya untuk tidak hanya mencari ilmu, tetapi juga mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Pesan-pesan yang disampaikannya kerap kali mengandung ajakan untuk terus belajar, berbagi, dan membangun kehidupan yang penuh berkah.
Di tengah arus modernisasi dan perubahan zaman, Tgk Umar tetap menjadi mercusuar yang menuntun umat untuk tidak melupakan akar keimanan. Dengan senyum yang tulus dan kata-kata yang penuh makna, ia berhasil menginspirasi banyak pihak untuk terus berkarya dan berinovasi dalam kancah sosial serta keagamaan. Melalui setiap langkahnya, ia selalu menekankan bahwa hidup adalah sebuah perjalanan suci, di mana setiap tantangan merupakan proses pembentukan jiwa yang akan menghasilkan buah kebaikan.
Peran aktif Tgk Umar dalam berbagai organisasi keagamaan menunjukkan betapa besar kontribusinya dalam membangun masyarakat yang harmonis dan inklusif. Sebagai Pembina Laskar Ahlussunnah Waljama’ah (Aswaja Aceh) dan Rais Syuriah Nahdhatul Ulama (NU) di Kecamatan Syiah Kuala, ia kerap mengadakan kegiatan-kegiatan yang mendekatkan hati umat kepada nilai-nilai keislaman. Setiap program yang dijalankan selalu memiliki tujuan mulia, yaitu menciptakan generasi yang cerdas, berintegritas, dan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Kisah hidup Tgk Umar adalah cermin dari perjuangan seorang insan yang tidak pernah lelah menimba ilmu dan mengabdi kepada agama. Dari pengalaman masa kecilnya di Tanah Luas hingga menapaki berbagai jenjang pendidikan di dalam dan luar negeri, setiap langkah ia dipenuhi oleh keikhlasan dan semangat untuk menginspirasi. Ia selalu mengajarkan bahwa ilmu bukan hanya untuk diri sendiri, melainkan harus dibagikan agar mampu membawa perubahan positif bagi lingkungan sekitar.
Melalui setiap khutbah, ceramah, dan program yang dijalankannya, Tgk Umar berhasil menorehkan sejarah sebagai salah satu pendakwah ulung yang memiliki visi ke depan. Gaya penyampaian ia yang sederhana namun mendalam membuat setiap pesan yang disampaikan tidak hanya diterima oleh telinga, melainkan juga menembus ke dalam relung hati. Kisah hidup ia adalah bukti bahwa setiap insan, dengan keyakinan dan ketulusan, mampu mengubah dunia menjadi tempat yang lebih baik.
Hidup Tgk Umar adalah sebuah perjalanan yang mengajarkan kita tentang pentingnya integritas, kerja keras, dan cinta kepada sesama. Dengan segala pencapaian yang telah diraihnya, ia tetap bersikap rendah hati dan terus menginspirasi generasi muda untuk tidak pernah berhenti belajar serta mengabdi kepada agama dan kemanusiaan. Semangatnya yang tak pernah padam menjadikan setiap pertemuan dengannya sebagai momen yang penuh makna dan harapan untuk masa depan yang lebih cerah. [Tim Redaksi Advertorial]