Muhammad Balia,  Dari Pasee ke Dunia Wirausaha dan Pengabdian

admin

#Liputan Khusus Advertorial Tokoh

Muhammad Balia adalah sosok yang tidak pernah lelah meniti jalan perjuangan. Lahir di Lhoksukon pada 17 April 1987, ia telah menempuh perjalanan panjang penuh dedikasi, membangun jati diri sebagai pengusaha dan aktivis yang disegani. Hidupnya bukan sekadar kisah pencapaian, tetapi juga tentang ketekunan, keberanian, dan pengabdian yang tak terbatas. Ia tumbuh di lingkungan yang kental dengan nilai-nilai Islam, di mana sejak kecil ia telah diajarkan tentang pentingnya ilmu dan kerja keras. Pendidikan menjadi fondasi utama dalam hidupnya, membentuk karakter dan membuka jalan bagi berbagai kesempatan yang kemudian ia jalani.

Sejak menempuh pendidikan di SMA Negeri 1 Lhoksukon, tekadnya untuk terus maju sudah terlihat jelas. Ia bukan hanya siswa yang fokus pada akademik, tetapi juga seorang pemuda yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan sekitarnya. Setelah lulus, ia melanjutkan studi di Universitas Iskandar Muda Banda Aceh dengan fokus pada Ilmu Sosial dan Politik. Namun, ketertarikannya terhadap hukum Islam begitu besar, mendorongnya untuk melanjutkan pendidikan di STAI Tgk. Chiek Pante Kulu dengan mengambil jurusan Hukum Ekonomi Syariah.

Semangat belajarnya yang tak pernah padam membawanya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Ia kemudian meraih gelar magister di Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh dengan mengambil program Magister Komunikasi Penyiaran Islam. Baginya, pendidikan bukan hanya tentang mengumpulkan gelar, tetapi merupakan bekal dalam perjalanan hidupnya. Setiap ilmu yang ia peroleh selalu ia kaitkan dengan tujuan yang lebih besar, yakni memberikan manfaat kepada orang lain dan membangun masyarakat yang lebih baik.

Darah aktivisme telah mengalir dalam dirinya sejak usia muda. Ia tidak hanya membatasi diri dalam lingkup akademik, tetapi juga aktif dalam berbagai organisasi sosial, keagamaan, dan kepemudaan. Perjalanannya sebagai seorang aktivis dimulai dari langkah-langkah kecil, seperti terlibat dalam kegiatan sosial di komunitasnya, hingga akhirnya mendapatkan kepercayaan untuk memimpin berbagai organisasi penting. Kiprahnya semakin kuat saat ia dipercaya memimpin berbagai organisasi yang berperan besar dalam membangun masyarakat. Keaktifannya dalam berbagai organisasi bukanlah semata untuk mencari nama atau posisi, tetapi lebih kepada keinginan kuat untuk membawa perubahan nyata.

Sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) DPW Aceh, ia berperan dalam membina santri-santri yang ingin terjun ke dunia bisnis. Ia percaya bahwa santri memiliki potensi besar untuk menjadi pengusaha sukses, dan ia ingin menjadi bagian dari perjalanan mereka. Selain itu, ia juga dipercaya sebagai Wakil Ketua DPP Ikatan Sarjana Alumni Dayah Aceh, sebuah organisasi yang memperkuat jaringan alumni dayah agar dapat berkontribusi lebih dalam dunia akademik dan dakwah yang lebih luas dengan berbagai metode.

Kecintaan Balia kepada Ulama dan Dayah, terbukti ketika ia fokus dan aktif di organisasi keulamaan, yakni bersama Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA), ia juga aktif di paguyuban wartawan, yang menjadi jembatan antara ulama, aktifis dan para kuli  tinta pejuang yang peduli akan syariat islam, paguyuban itu bernama Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam, nyambung dan sinergi, bukan?

Selain itu, ia menjabat sebagai Ketua I Ikatan Alumni Pascasarjana UIN Ar-Raniry, tempat ia mengkoordinasikan alumni untuk tetap aktif dalam berbagai kegiatan intelektual dan sosial. Perannya sebagai Ketua Indonesia Congress and Convention Association (INCCA) Aceh juga tidak kalah penting, di mana ia terlibat dalam dunia MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), sektor yang semakin berkembang di Aceh. Dalam organisasi ini, ia berusaha menciptakan peluang bagi anak muda Aceh agar bisa bersaing dalam industri berskala nasional dan internasional.

Sebagai Sekretaris Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) MPW Aceh, ia turut membangun sinergi antar saudagar muslim untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berlandaskan prinsip-prinsip Islam. Tak berhenti di situ, ia juga menjadi Ketua Persaudaraan Aceh Seranto (PAS) DPD Banda Aceh, yang berperan dalam membangun jaringan diaspora Aceh di berbagai daerah agar tetap terhubung dan berkontribusi terhadap pembangunan kampung halaman mereka.

Meski sibuk dalam berbagai organisasi, Balia tetap menunjukkan kepiawaiannya dalam dunia bisnis. Ia tidak sekadar pemikir dan aktivis, tetapi juga seorang pengusaha ulung yang telah meniti karier dari bawah. Ia memulai perjalanannya sebagai seorang karyawan di CV. Pelangi Jaya Raya dan CV. Hom Hai, dua perusahaan yang memberinya pengalaman awal dalam dunia usaha.

Namun, semangatnya untuk mandiri dan menciptakan lapangan pekerjaan sendiri mendorongnya untuk membangun bisnisnya sendiri. Ia mulai merintis usahanya dari nol, dengan penuh ketekunan dan kesabaran. Dengan kerja keras, ia berhasil mendirikan beberapa perusahaan yang kini berkembang pesat, seperti MBA Corporation, CV. Muda Balia, CV. Mitra Muda Mandiri, dan PT. Cakra Donya Kreasindo.

Tidak berhenti di bisnis konvensional, ia juga memasuki dunia media dengan mendirikan PT. Media Aceh Post (Theacehpost.com), sebuah platform berita yang kini menjadi salah satu referensi utama di Aceh. Media ini tidak hanya berfungsi sebagai sumber informasi, tetapi juga sebagai wadah untuk menyuarakan aspirasi masyarakat, memberikan edukasi, serta menyebarluaskan berita-berita yang membangun.

Keinginannya untuk berbagi ilmu dan pengalaman semakin kuat, hingga akhirnya ia mendirikan MBA Academy. Akademi ini menjadi tempat bagi calon pengusaha muda untuk belajar dan berkembang di dunia bisnis. Ia ingin agar anak-anak muda tidak perlu mengalami kesulitan yang sama seperti yang ia hadapi dulu saat merintis usaha. Dengan adanya MBA Academy, ia berharap bisa membimbing mereka agar lebih siap dalam menghadapi tantangan dunia bisnis.

Bagi Balia, kesuksesan bukanlah sesuatu yang hanya bersifat pribadi. Ia meyakini bahwa keberhasilan sejati adalah ketika seseorang bisa memberi manfaat bagi orang lain. Oleh karena itu, ia terus berupaya menciptakan dampak yang lebih luas, baik melalui bisnis, pendidikan, maupun pengabdian di berbagai organisasi. Ia memahami bahwa Aceh memiliki potensi besar untuk maju, dan ia ingin menjadi bagian dari pembangunan tersebut.

Dengan pengalaman dan jaringan yang luas, ia berkomitmen untuk menjadi bagian dari pembangunan daerah, menciptakan peluang baru bagi generasi muda, serta menginspirasi banyak orang untuk berani bermimpi dan berjuang mewujudkannya. Ia percaya bahwa dengan ketekunan, keberanian, dan keikhlasan, seseorang dapat menembus batas dan meraih pencapaian luar biasa.

Perjalanan hidup Muhammad Balia adalah bukti nyata bahwa keterbatasan bukanlah halangan bagi mereka yang memiliki tekad kuat. Dari seorang anak yang tumbuh di Lhoksukon, ia berhasil menempatkan dirinya di berbagai posisi strategis, baik di dunia bisnis maupun organisasi. Namun, ia tidak pernah merasa puas atau berhenti di satu titik. Baginya, perjalanan masih panjang, dan masih banyak hal yang bisa dilakukan untuk membangun Aceh yang lebih baik.

Hingga kini, ia terus melangkah, membawa semangat perubahan dan harapan bagi banyak orang. Hidup bukan hanya tentang seberapa tinggi seseorang bisa mendaki, tetapi juga tentang seberapa banyak orang yang bisa dibantu untuk ikut naik bersama. Muhammad Balia adalah bukti bahwa dengan kerja keras, ketekunan, dan niat yang tulus, seseorang bisa menembus batas dan meraih pencapaian yang luar biasa. Dari Lhoksukon ke dunia wirausaha dan pengabdian, ia terus bergerak, tak pernah lelah mengukir jejak perubahan. [Tim Redaksi Advertorial]

Also Read

Tags